Kamis, 17 Desember 2015

Penandatangan Perpanjangan Nota Kesepahaman antara BAPETEN dengan BP Batam



Dalam rangka mendukung Program Nawacita Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kala, maka BAPETEN melaksanakan Program Prioritas. Memandang pentingnya realisasi program tersebut maka BAPETEN mengadakan kerjasama Nota Kesepahaman dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam, Rabu (11/11).
Nota Kesepahaman tentang Peningkatan Pengawasan Keselamatan dan Keamanan Pemanfaatan Ketenaganukliran di Wilayah Kerja Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, merupakan perpanjangan Nota Kesepahaman yang sebelumnya pernah dilakukan BAPETEN dengan BP Batam yang berakhir masa berlakunya pada tanggal 9 Februari 2015 lalu. Hal ini bertujuan untuk menyelarasakan fungsi dan peranan masing-masing pihak secara efektif dan efisien.

 Bertempat di Gedung Marketing Centre, BP Batam, Penandatanganan Nota Kesepahaman ini dilakukan oleh Kepala BP Batam, Mustofa Widjaja, bersama dengan Kepala BAPETEN, Jazi Eko Istiyanto. Penandatangan disaksikan oleh Kepala Biro Perencanaan Farid Arif Binaruno dan Direktur Keteknikan dan Kesiapsianaan Nuklir BAPETEN, Dedik Eko Sumargo. Dari BP Batam, turut mendampingi Kepala Biro Perencanaan Teknik Imam Bachroni, Direktur Pengamanan Cecep Rusmana, dan pejabat terkait.


Adapun Program Prioritas BAPETEN diantaranya adalah penguatan jaminan perlindungan keselamatan pasien radiologi, kemudian dukungan infrastruktur keamanan nuklir nasional, serta penyiapan infrastruktur pengawasan terhadap pembangunan dan pengoperasian reaktor daya. Besar harapan bahwa Nota Kesepahaman ini akan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi BAPETEN dan BP Batam khususnya dalam menjawab berbagai tantangan untuk mewujudkan kondisi keselqamatan dan kemananan pemanfaatan tenaga nuklir di tanah air.
“BP Batam telah menjadi Intelligence Area, karena telah dilengkapi dengan jaringan fiber optic dan Disaster Recovery Center yang ada pada PDSI (Pusat Data dan Sistem Informasi BP Batam), yang mana data-data penting negara salah satunya E-KTP juga disimpan disana” terang Mustofa dalam sambutannya. Hal inilah yang mendasari pentingnya mewujudkan kemananan nuklir di wilayah kerja BP Batam.


Sementara itu, dalam sambutannya Kepala BAPETEN mengatakan bahwa keamanan nuklir menjadi isu global dan mendapatkan perhatian serius para pemimpin dunia, sehingga kerjasama yang dilakukan dalam bentuk penandatangan MoU atau Nota Kesepahaman ini dilakukan juga dalam rangka mendukung Program Nawacita Presiden RI Joko Widodo.
Dalam acara ini, BAPETEN juga telah menyerahkan aset tetap berupa alat ukur radiasi atau detektor nuklir, diantaranya adalah Personal Radiation Detector (PRD) RADEYE, Handled Gamma Spectrometer Identifinder Ultra, Software for RadEye (Communication Device), dan Neutron Search Device (NSD) KSAR01, yang diserahkan kepada Kepala Biro Perencanaa Teknik BP Batam sebagai aset peralatan dan mesin milik BP Batam guna mengefektifkan fungsi pengawasan keselamatan dan kemanan pemanfaatan ketenaganukliran di kawasan in