Pelatihan Teknik Mendeteksi Bahan Radioaktif
untuk Petugas di Garda Depan ini berlangsung di Jakarta selama empat
hari mulai 4 Juli sampai 7 Juli 2011. Acara ini bertujuan untuk membuat
petugas di bandara atau di pelabuhan dapat memahami karakteristik bahan
radioaktif. Lebih jauh peserta yang terdiri dari para petugas bandara,
pelabuhan, aparat bea cukai dan kepolisian di titik-titik gerbang
strategis Indonesia seperti Belawan, Tanjung Priok dan Bandara Sukarno
Hatta-Banten serta BAPETEN ini diharapkan dapat lebih memperhatikan
masalah peralatan-peralatan internasional untuk keamanan bahan nuklir;
memperhatikan data base pola-pola penyelundupan bahan radioaktif secara
global maupun internasional. Selain itu peserta pelatihan mampu untuk
memahami masalah teknologi deteksi dan peralatan terkait; serta
memperhatikan prosedur tanggap darurat untuk mencegah atau memerangi
penyelundupan bahan-bahan radioaktif di Tanah Air.
Direktur Inspeksi Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif, Azhar yang
dalam hal ini mewakili Kepala BAPETEN membuka pelatihan secara resmi.
Beliau didampingi oleh wakil dari IAEA, Pantelis Ikonomou dan wakil dari
AELB Malaysia, Zulkefle Hussin yang juga bertindak sebagai pembicara
bersama I Putu Elba dari BAPETEN.
Peserta terdiri dari tujuh orang dari BAPETEN dan
tujuh belas orang berasal dari Syahbandar Utama Belawan, Polres Belawan,
Badan Pengusahaan Batam, KPLP Jakarta, KKP Tanjung Priuk dan Bea Cukai
Jakarta. Program pelatihan ini berupa penyampaian materi, diskusi,
demonstrasi, pemutaran video, praktek penggunaan alat dan kunjungan ke
Laboratorium BAPETEN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar