Dalam rangka mendukung Program Nawacita
Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kala, maka
BAPETEN melaksanakan Program Prioritas. Memandang pentingnya realisasi
program tersebut maka BAPETEN mengadakan kerjasama Nota Kesepahaman
dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam, Rabu (11/11).
Nota Kesepahaman tentang Peningkatan
Pengawasan Keselamatan dan Keamanan Pemanfaatan Ketenaganukliran di
Wilayah Kerja Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
Bebas Batam, merupakan perpanjangan Nota Kesepahaman yang sebelumnya
pernah dilakukan BAPETEN dengan BP Batam yang berakhir masa berlakunya
pada tanggal 9 Februari 2015 lalu. Hal ini bertujuan untuk
menyelarasakan fungsi dan peranan masing-masing pihak secara efektif dan
efisien.
Bertempat di Gedung Marketing Centre, BP Batam, Penandatanganan Nota
Kesepahaman ini dilakukan oleh Kepala BP Batam, Mustofa Widjaja, bersama
dengan Kepala BAPETEN, Jazi Eko Istiyanto. Penandatangan disaksikan
oleh Kepala Biro Perencanaan Farid Arif Binaruno dan Direktur Keteknikan
dan Kesiapsianaan Nuklir BAPETEN, Dedik Eko Sumargo. Dari BP Batam,
turut mendampingi Kepala Biro Perencanaan Teknik Imam Bachroni, Direktur
Pengamanan Cecep Rusmana, dan pejabat terkait.
Adapun Program Prioritas BAPETEN
diantaranya adalah penguatan jaminan perlindungan keselamatan pasien
radiologi, kemudian dukungan infrastruktur keamanan nuklir nasional,
serta penyiapan infrastruktur pengawasan terhadap pembangunan dan
pengoperasian reaktor daya. Besar harapan bahwa Nota Kesepahaman ini
akan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi BAPETEN dan BP Batam
khususnya dalam menjawab berbagai tantangan untuk mewujudkan kondisi
keselqamatan dan kemananan pemanfaatan tenaga nuklir di tanah air.
“BP Batam telah menjadi Intelligence Area, karena telah dilengkapi dengan jaringan fiber optic dan Disaster Recovery Center
yang ada pada PDSI (Pusat Data dan Sistem Informasi BP Batam), yang
mana data-data penting negara salah satunya E-KTP juga disimpan disana”
terang Mustofa dalam sambutannya. Hal inilah yang mendasari pentingnya
mewujudkan kemananan nuklir di wilayah kerja BP Batam.
Sementara itu, dalam sambutannya Kepala
BAPETEN mengatakan bahwa keamanan nuklir menjadi isu global dan
mendapatkan perhatian serius para pemimpin dunia, sehingga kerjasama
yang dilakukan dalam bentuk penandatangan MoU atau Nota Kesepahaman ini
dilakukan juga dalam rangka mendukung Program Nawacita Presiden RI Joko
Widodo.
Dalam acara ini, BAPETEN juga telah menyerahkan aset tetap berupa alat ukur radiasi atau detektor nuklir, diantaranya adalah Personal Radiation Detector (PRD) RADEYE, Handled Gamma Spectrometer Identifinder Ultra, Software for RadEye (Communication Device), dan Neutron Search Device (NSD) KSAR01,
yang diserahkan kepada Kepala Biro Perencanaa Teknik BP Batam sebagai
aset peralatan dan mesin milik BP Batam guna mengefektifkan fungsi
pengawasan keselamatan dan kemanan pemanfaatan ketenaganukliran di
kawasan in